Assalamualaikum.
Hai, bro, sist ! Makin dekat ke 2014, makin dekat ke pemilihan presiden RI.
Mungkin kalian sudah tahu, Rhoma Irama saat ini semakin santer dikabarkan di media, akan diusung oleh PKB menjadi calon presiden RI di 2014 mendatang.
Merasa disentil oleh wacana ini, dan karena agama gue mengajarkan untuk tidak suudzan apalagi berujung fitnah terhadap sesuatu / seseorang, maka gue mencoba mencari tahu terlebih dahulu siapa sebenarnya Rhoma Irama sebelum menjudge beliau.
Nama asli : Raden Oma Irama
Nama lain : Rhoma Irama
Lahir : Tasikmalaya, 11 Desember 1946
Pendidikan:
- SD Kibono Manggarai Jakarta
- SMP Negeri 15 Jakarta
- SMA Negeri 8 Jakarta (sampai kelas II)
- SMA PSKD Jakarta
- St Joseph Solo
- SMA 17 Agustus Tebet Jakarta
- Fakultas Sospol Universitas 17 Agustus (tidak tamat, kata beliau di wawancara sih beliau drop out-an gitu)
Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoama selama kariernya, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di banyak film. Menurut Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film, Rhoma Irama tidak pernah makan uang dari film, hasil film antara lain disumbangkan untuk Masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.
Ia Juga terlibat dunia politik. Di masa awal Orde Baru, ia sempat menjadi maskot penting PPP, setelah terus dimusuhi oleh Pemerintah Orde Baru karena menolak untuk bergabung dengan Golkar. Rhoma sempat tidak aktif berpolitik untuk beberapa waktu, sebelum akhirnya terpilih sebagai anggota DPR mewakili utusan golongan yakni mewakili seniman dan artis pada tahun 1993.
Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 Agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya.
Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii.
Oke cukup dulu kenalannya sama beliau.
Next, gue baru saja nonton video tayangan beliau saat diwawancarai di acara Mata Najwa.
Silakan lihat di sini! |
Dari hasil menonton video tersebut, ada beberapa hal yang gue tangkap.
1. Rhoma Irama menyebutkan bahwa dirinya siap maju
sebagai presiden atas desakan para ulama, politisi, dan kepedulian dirinya
sendiri sebagai anak bangsa,
namun lebih terdengar sebagai rasisme belaka
Contoh kasus
mengenai salah satu penyebab yang menggelitik dirinya agar mau untuk dicalonkan
seperti yang beliau beberkan dalam video wawancara di atas, lebih menunjukkan
bahwa beliau terusik oleh prestasi etnis lain (baca
: etnis Tionghoa) yang kemudian seolah mengancam eksistensi umatnya baik
di bidang ekonomi maupun kenegaraan/politik.
Beliau
beberapa kali menyebutkan ada yang tidak lagi proporsional, namun entah apa.
Terkait
dengan ini, sebelumnya beliau pernah diduga terlibat black campaign pada
pilgub DKI Jakarta 2012 lalu, dengan cara dalam salah satu dakwahnya
menganjurkan warga DKI Jakarta memilih pasangan cagub-cawagub yang beragama
Islam.
Gue memang
banyak mendengar dalam ajaran agama bahwa kita harus memilih pemimpin yang
Islamnya baik. Namun penjelasan mengenai hal ini, menurut dosen gue, bapak Drs.
KH. A. Busyairi Harits, M.Ag. adalah sebagai berikut.
Bahwa Jamaah
Ahlussunnah Waljamaah (golongan yang menurut hadits Nabi Muhammad SAW adalah
satu-satunya yang akan masuk surga) di awal pembentukan golongan ini saja
sejarahnya didasari atas keinginan untuk hanya fokus terhadap umat (pengajaran
agama, dsb.) dengan orientasi kebangsaan, bukan kenegaraan.
Maksudnya
adalah, umat Islam yang baik, dewasa ini harus membedakan kenegaraan dan
keagamaannya meskipun keduanya berkaitan erat.
Dalam proses
ketatanegaraan, jika memang ada sosok pemimpin yang berbeda keyakinan, kita
tidak lagi boleh hanya memandangnya dari perbedaan keyakinan tersebut,
melainkan tujuan yang ingin dicapai.
Jika tujuan
yang ingin dicapai selaras dengan tujuan Ahlussunnah Waljamaah, maka tidak ada
salahnya memilih sosok beda agama tersebut.
Kemungkinannya
ada 2:
1. Rhoma Irama dan/atau ulama-ulama
serta tokoh politik yang mendesaknya bukan Ahlussunah Waljamaah dan tidak memahami
hal tersebut.
2. Alasan-alasan yang terdengar
"aneh" menurut saya itu digunakan hanya untuk kedok kepentingan
golongan
Kita lihat
sekarang, apakah Ahok kemudian melakukan diskriminasi terhadap warga yang Islam
dalam upaya memperbaiki DKI Jakarta? Jawab sendiri.
2. Rhoma Irama menjawab sudah siap untuk maju jika
dikehendaki,
namun belum mengenal apa yang akan ia pimpin
Dari
penjelasan di point nomer satu saja sudah jelas, beliau tidak memahami
kemajemukan bangsa Indonesia, dan hanya berangkat dari tujuan
satu golongan saja.
Selain itu
mengenai isu ekonomi yang umum saja beliau masih belum tahu dan menganggap itu
terlalu spesifik sehingga di luar kompetensinya.
Saya beri
tahu kepada anda Bang Haji, saya Hutomo Yoga Ariantono, usia 18 tahun mahasiswa
Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang, jika pada saat itu ditanyakan hal
yang demikian oleh Najwa, saya mampu menjawabnya.
Isu yang
umum saja belum mengetahui, apalagi masalah spesifik. Misalnya mengenai langkah
yang akan diambil untuk mengatasi berbagai problema di masyarakat akar rumput
Indonesia.
Menurut saya
beliau tidak tahu masalahnya apa saja pun otomatis demikian
dengan solusinya.
Dalam kata
lain Rhoma Irama belum tahu / mengenal masalah yang akan dihadapi dan
diatasinya kelak sebagai pemimpin Indonesia, meski berkata sudah siap
dicalonkan.
Oke memang
beliau berkelit soal statusnya yang masih sebagai wacana calon presiden, ya gue
sih mendoakan saja, di waktu yang tersisa ini apabila beliau benar ingin
membenahi negeri, kenali dulu yang ingin dibenahi.
Ingat, tak
kenal maka tak sayang.
Gue gak
bermaksud menjatuhkan siapapun di postingan ini, hanya mencoba memberi
gambaran.
Anda tentu
memiliki pandangan yang berbeda.
Anda dapat
menentukan kelayakan beliau bukan?
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar